oleh: Win Ariga Mansur Malonga
Istilah sekularisme “plus” yang jadi judul tulisan diatas sebenarnya penulis ambil dari ide nyeleneh seorang Ulil Abshar Abdallah dalam makalahnya yang berjudul “Revolusi Post-Islamis di Dunia Islam”. Istilah yang nyeleneh ini sebenarnya merupakan gambaran mengenai habitat baru yang menjelaskan hubungan antara Islam dan negara yang cukup aneh belakangan ini, terutama di negara-negara muslim yang berfaham sekuler.
Dikatakan aneh karena hubungan antara gerakan Islamis dan negara yang dulu sangat kaku dan kesannya saling bertentangan, saat ini malah Continue reading “SEKULARISME “PLUS” DAN POST-ISLAMIS”