Pemuda Kini Jangan Sontoloyo

Oleh: Ridwansyah Yusuf Achmad

Berbicara pemuda, sejatinya berbicara tentang nilai-nilai pemuda, terlepas dari berapa usia biologisnya. Mengutip intisari ‘Indonesia Merdeka’, sebuah mahakarya Bung Hatta, terdapat empat nilai pemuda yang dituliskan dalam dua bab awal buku dari pledoi beliau di pengadilan Den Haag pada tahun 1928 itu:‘keberanian (untuk merombak/revolusioner)’, ‘kolektifitas-kesatuan’, ‘moralitas’, dan ‘politik’.

Keberanian untuk mendobrak, merombak, sudah sangat langka di negeri kita belakangan ini. Pemuda pada lini penyelenggara negara dan sebagian masyarakat yang terlanjur diuntungkan oleh kondisi kini cenderung memilih mempertahankan status quo, sementara pada lini rakyat luas juga kurang sadar untuk Continue reading “Pemuda Kini Jangan Sontoloyo”

Virus Hedonisme, Sampai Kapan?

Memaknai sumpah pemuda merupakan suatu hal wajib bagi generasi penerus yang saat ini tlah menikmati hasil perjuangan para pendahulu. Histori yang dari tahun ke tahun selalu diulang, namun pertanyaannya apakah generasi muda yang membacanya sadar dengan peran dan fungsi yang harus dilakukannya? Fakta dulunya perwakilan dari berbagai Jong bersatu mengikrarkan 3 butir ikrar Sumpah Pemuda dengan mengedepankan persatuan, sudahkah dijiwai dan menjadikannya sebagai semangat menghadapi tantangan kontemporer bangsa? Karena pemuda adalah aktor setiap fase perubahan bangsa, karena pemuda adalah tonggak segalanya.

Tulisan ini dibuat juga sebagai salah satu pengingat dari Continue reading “Virus Hedonisme, Sampai Kapan?”

Menjadi Kader “Laa Syai” (Dianggap Nothing)

Dalam setiap perjuangan berjamaah, kita diperlihatkan pelbagai fragmen tipe-tipe pejuang. Ada pendiri sebuah ormas-parpol-yayasan-jamaah-komunitas-DKM, namun kemudian menjadi “musuh” dan lawan antagonis yang membenci secara simultan. Berawal dari cinta tidak ada matinya, di kemudian hari berubah menjadi benci tiada henti!

Ada juga fragmen pribadi yang dianakemaskan, dibina dengan sentuhan-sentuhan tangan magis, “dibesarkan”, “ditokohkan”, bahkan “diberi ruang gerak yang lebih”. Namun di kemudian hari, ia menjadi The Jobwhat. Tidak mengerti apa yang harus dilakukan, tidak cakap menjadi pemimpin.

Di sisi lain ada juga jiwa-jiwa yang di awal hingga akhir tetap utuh. Tak terlalu nampak perubahan mencolok. Secara karir biasa-biasa saja. Posisi pun tidak berubah. Terkadang ikut rombongan untuk naik level, tapi sekali lagi ia biasa-biasa saja. Prinsipnya menjadi garam di masakan. Wujudnya tak terlalu nampak di struktur, tak terlihat di spanduk-spanduk, tak terpampang di baliho-baliho. Namun Continue reading “Menjadi Kader “Laa Syai” (Dianggap Nothing)”

Sekelumit tentang Buku: “A Confession of An Economic Hit Men” (Pengakuan Ekonom Perusak)

Oleh: Shinta Dwi Nofarina

ty-kazumi (40)

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah SWT, shalawat salam tertuju untuk Rasulullah SAW.

Welcome, it’s time to economics #3.

Kembali lagi bersama saya, dan mari berbicara ekonomi. Okay to the point aja, simak cuplikan berikut ya, langsung dari bukunya :

Economic Hit Men (EHM) adalah profesional berpenghasilan sangat tinggi yang menipu negara-negara di seluruh dunia triliunan dolar. Mereka menyalurkan uang dari Bank Dunia, USAID, dan organisasi “bantuan” luar negeri lainnya menjadi dana korporasi-korporasi raksasa dan pendapatan beberapa keluarga kaya yang mengendalikan sumber-sumber daya alam planet bumi ini. Sarana mereka meliputi laporan keuangan yang menyesatkan, pemilihan yang curang, penyuapan, pemerasan dan pembunuhan. Mereka memainkan permainan yang sama tuanya dengan kekuasaan, sebuah permainan yang telah menentukan dimensi yang baru dan mengerikan selama era globalisasi. Aku tahu itu; aku adalah seorang EHM.

Aku menulis itu pada tahun 1982, sebagai awal sebuah buku dengan judul Continue reading “Sekelumit tentang Buku: “A Confession of An Economic Hit Men” (Pengakuan Ekonom Perusak)”

Ciri orang besar memulai

Pagi yang indah selalu dihadirkan Allah SWT untuk kita yang memiliki keterpautan hati dan bisa merasakan betapa besar Cinta-Nya pada hambanya. Mata yang masih bisa melihat Keindahan itu, udara yang masih bisa kita hirup, aliran darah dan denyut nadi yang masih bisa kita rasakan, menunjukkan jika kita masih diberi eksistensi oleh-Nya. Rasulullah SAW yang melihat umatnya dari syurga Firdaus-Nya, mendoakan kita yang tak kenal letih memperjuangkan risalah dakwah untuk kejayaan Islam di Bumi Allah ini. Semoga kelak kita semua dikumpulkan bersama Baginda Rasul dan para keluarga serta sahabat.

Terkadang kita ini terlalu banyak menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk sesuatu di luar diri kita. Juga terlalu banyak energi dan potensi kita untuk memikirkan selain diri kita, baik itu merupakan Continue reading “Ciri orang besar memulai”

Siyasah Syar’iyah (Part 2)

B.     PENGERTIAN FIQH SIYASAH

Istilah Fiqh Siyasah merupakan tarqib idhafi atau kalimat majemuk yang terdiri dari dua kata, yakni fiqh dan siayasah. Secara etimologis, Fiqh merupakan bentuk mashdar (gerund) dari tashrifan kata fiqha-yafqahu-fiqhan yang berarti pemahaman yang mendalam dan akurat sehingga dapat memahami tujuan ucapan dan atau tindakan tertentu.

Sedangkan secara terminologis, fiqh lebih popular di definisikan sebagai Continue reading “Siyasah Syar’iyah (Part 2)”

Siyasah Syar’iyah (Part 1)

Mukadimah

Siyasah (politik) adalah salah satu warisan para nabi, sebab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:  “Adalah Bani Israil, para nabi telang membimbing mereka.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah ra.) Kalimat  (mereka membimbing) satu akar dengan (politik) yaitu dari kata – saasa, yang artinya mengatur, menjaga, memelihara, dan mengurus. Kalimat  – saasa al Qauma artinya mengatur mereka dan mengurus urusan mereka. Al Munjid wal I’lam hal.362. Dari sini, kita fahami bahwa siyasah adalah upaya membimbing, mengurus, mengatur, memelihara, dan menjaga manusia. Jadi, pada dasarnya, siyasah -sesuai dengan makna bahasanya- adalah Continue reading “Siyasah Syar’iyah (Part 1)”

Hari Batik, Mari Merawat Batik

Hari ini tanggal 2 Oktober adalah hari Batik nasional. Dari kemarin di jejaring sosial baik facebook maupun twitter telah mengingatkan agar hari ini memakai batik. Batik yang dulu sempat diklaim oleh negara jiran Malaysia akhirnya kembali ke pangkuan Indonesia. UNESCO telah mengukuhkan bahwa batik memang ciri khas budaya Indonesia.

Kebetulan memang saya pencinta batik (batak cantik) karena kebetulan Continue reading “Hari Batik, Mari Merawat Batik”