Mengenal Sosok Aktivis KAMMI

Tulisan ini merupakan saduran dari hasil diskusi akhwat KAMMI Brawijaya dengan tema : Memperkuat Nafas Aktivisme Akhwat KAMMI

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” ( Al Baqarah : 30)

Demikianlah pemaparan maksud dan tujuan diciptakan manusia dimuka bumi ini, sebagai seorang khalifah, pemimpin sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw dari Abdullah Bin Umar, “ Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya atas apa yang telah dipimpinnya…” (HR.Bukhari). Setiap dari kita baik laki-laki maupun perempuan adalah orang yang memimpin, yang memiliki beban dipundak yang berkaitan dengan tegaknya islam dimukabumi, sebagian darikita yang berusia muda yang memangku beban dakwah ini kerap disebut aktivis dengan embel-embel belakang apa yang kita perjuangkangkan atau organisasi apa yang diikuti, ada yang menjadi akvitis HAM, aktivis serikat buruh, aktivis feminis, aktivis komunis, aktivis dakwah kampus, dan kita Aktivis KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)

Penjabaran sederhana tanpa mengurangi makna pengertian dari aktivis adalah mereka yang aktif. Kata Aktif sendiri merupakan serapan dari bahasa inggris active.

ac•tive (ăk′tĭv)adj : Energetic, Lively, Involve, Causing Effect, Erupting or liable to erupt

Seorang Aktivis hematnya berdasarkan definisi diatas adalah mereka yang memiliki semangat, terlibat dalam setiap agenda, menjalankan sesuatu karena dorongan hati yang menginginkan sehingga pada akhirnya dorongan itu menjadi aksi nyata yang memiliki nilai kebermanfaatan dan dampak bagi sekitar. Seorang Aktivisi diibaratkan seperti gunung berapi yang letusannya tidak ada yang dapat menghalangi, aliran laharnya siap membakar apapun didepannya, namun endapannya adalah tanah subur yang memakmurkan. Maka Aktivis KAMMI pun demikian, mereka adalah orang yang hidup, tumbuh dan berkembang, mengikuti setiap agenda dibawah panji KAMMI yang kesemuanya diikuti karena hati. Aktivis kammi adalah mereka yang terlibat bukan sekadar numpang lewat, mereka yang berkontribusi bukan sekadar eksistensi dan sensasi.

Saat ini Aktivis KAMMI hampir tidak dapat dibedakan dengan Aktivis Dakwah Kampus ataupun penggerak bidang syiar, namun perlu dipahami bahwa lahan gerak KAMMI sangatlah luas yang mana mungkin pengambaran dalam Majmua’atur Rasail (Risalah Pergerakan) bagian Karakter Pola Pikir Kami :
Kami bukan partai politik, meskipun politik sebagai salah satu pilar Islam adalah prinsip kami.
Kami bukan yayasan sosial dan perbaikan, meskipun kerja sosial dan perbaikan adalah bagian dari maksud besar kami.
Kami bukan klub olah raga, meskipun olah raga dan olah rohani menjadi salah satu perangkat terpenting kami.
Kami bukan kelompok-kelompok macam itu semua, karena itu semua diciptakan untuk tujuan parsial dan terbatas, untuk masa yang terbatas pula. Bahkan terkadang tidak dibuat kecuali sekedar menuruti perasaan sesaat; ingin membuat organisasi, lalu dihias dengan berbagai slogan dan sebutan kelembagaan yang muluk-muluk. Namun wahai sekalian manusia, kami adalah pemikiran dan akidah, hukum dan sistem, yang tidak dibatasi oleh tema, tidak diikat oleh jenis suku bangsa, dan tidak berdiri berhadapan dengan batas geografis. Perjalanan kami tidak pernah berhenti sehingga Allah swt. mewariskan bumi ini dengan segala isinya kepada kami, karena ia adalah sistem milik Rabb, Penguasa alam semesta, dan ajaran milik rasul-Nya yang terpercaya

Maka yang membedakan Aktivis KAMMI dengan aktivis lainnnya adalah pola pikir. Proses pemikiran yang terbentuk dalam proses kaderisasi yang diatur dalam manhaj, mulai dari buku apa yang harus dibaca, kegiatan apa yang harus diikuti, syarat-syarat apa yang harus dipenuhi. Aktivis KAMMI adalah mereka yang paham bagaimana cara KAMMI mengatur strategi untuk mencapai tujuan tertentu.

Bicara masalah idenditas, Aktivis KAMMI diidentikan dengan mereka yang berpenampilan sangat hanif, untuk ikhwan (Pria) adalah mereka yang berjanggut dan bercelana kain serta cingkrang, dan untuk akhwat (Perempuan) adalah mereka yang berjilbab lebar. Tidak dapat dipungkiri khususnya di Universitas Brawijaya inilah trademark KAMMI yang kemudian seringkali menimbulkan citra esklusif ataupun KAMMI adalah kaum konservatif penuh pembatasan. Sejatinya Pembatasan hanya ada dalam pikiran yang kemudian diucapkan hingga akhirnya terwujudkan, Orang yang berbicara tentang pembatasan adalah karena dia berusaha membangun tembok bukan membangun jembatan yang menghubungkan. Itulah tugas para aktivis KAMMI yakni menjadi jembatan yang merupakan esensi dakwah secara klasik kita tidaklah asing dengan istilah membaur namun tidak melebur. Idenditas adalah jati diri bukan wujud dari membatasi, semua adalah tentang cara diri menyikapi.

Seorang aktivisi adalah mereka yang mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya…

Rahasia Menulis Tere Liye

“Kata-kata itu, bisa mati, Kata-kata juga akan menjadi beku, meskipun ditulis dengan lirik yang indah atau semangat. Kata-kata akan menjadi seperti itu bila tidak muncul dari hati orang yang kuat meyakini apa yang dikatakannya. Dan seseorang mustahil memiliki keyakinan kuat terhadap apa yang dikatakannya, kecuali jika ia menerjemahkan apa yang ia katakan dalam dirinya sendiri, lalu menjadi visualisasi nyata apa yang ia katakan,” Sayyid Qutb dalam  Fii Zilaalil Qur’aan.

Penandatangan Buku oleh Darwis Tere Liye

Continue reading “Rahasia Menulis Tere Liye”