Negeri Mahasiswa

Press Release: Solusi Alternatif Gerakan

IMG-20170527-WA0016.jpg

Seorang pemikir Islam, Hasan Al-Banna pernah mengatakan sejak dulu sampai sekarang pemuda adalah pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuataannya. Dalam setiap fikroh, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.Di setiap pergantian zaman, gerakan mahasiswa selalu menjadi primadona bagi banyak kalangan. Bukan tanpa sadar menjustifikasi itu. Hampir setiap periode penting kebangsaan, gerakan kaum muda (baca: gerakan mahasiswa) menorehkan banyak prestasi gemilang. Mereka dianggap sebagai unsur strategis pengusung isu kerakyatan.

Minggu (29/05) diadakan diskusi terkait solusi alternatif gerakan yang diadakan oleh KAMMI FP UB dengan Setya Nugroho sebagai pemantik. Dalam diskusi ini dihadiri kurang lebih 35 kader KAMMI baik dari fakultas pertanian maupun fakultas lain. Dalam diskusi ini mengkritisi terkait peran KAMMI di berbagai lembaga. Selama 6 tahun harakah ini memegang posisi puncak pada dunia politik mahasiswa lingkup fakultas pertanian. Namun, pada tahun ke 7 kursi tersebut tidak lagi diamanahkan kepada harakah yang berlandaskan gerakan tarbiah ini. Kesan monoton selama 7 tahun dan image BEM yang seakan menjadi Badan Event dan Manajemen menjadi salah satu alasan kekalahan ini.

Point penting dalam diskusi ini, kemana langkah gerak kader yang memiliki semangat juang tinggi ini selanjutnya? . Kesan aktivis seharusnya direfleksikan menjadi kegiatan yang berdampak kepada masyarakat. Membuat gerakan – gerakan penyadaran kepada mahasiswa atau pengabdian kepada masyarakat bisa menjadi salah satu solusi. Membangun politik nilai dari gerakan-gerakan sosial telah sukses melambungkan nama yang tidak asing ditelinga masyarakat seperti Ridwan Kamil yang berangkat dari Indonesia Berkebun atau Anies Baswedan yang menjadi pelopor Indonesia Mengajar. Dari pembangunan gerakan tersebut harapannya dapat merangkul teman-teman dari berbagai golongan yang memiliki tujuan yang sama. Memulai berpikir out of the box agar gerakan tersebut tidak monoton dan terkesan tidak berbeda dengan gerakan lain.

Oleh karena itu, sudah selayaknya kader KAMMI FP UB bermuhasabah dan mulai bergerak merangkul segala sektor. Mulai kiri , tengah sampai kanan dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai tarbiyah yang dibawa.

“Perubahan zaman adalah sebuah keniscayaan dalam sebuah jalur kehidupan. Sekarang pergantian periodesasi harus mampu ditangkap jika gerakan mahasiswa ingin mempertahankan esksistensinya. Pilihan pada pelaku sejarah itu sendiri, apakah mereka sadar konstelasi yang sudah berubah atau masih terlelap dalam tidur panjangnya.”

Kajian dan Literasi
KAMMI Fakultas Pertanian
Komisariat Brawijaya 2017

Leave a comment